Anonim

 “Mau sampai kapan kamu hidup sendiri? Menyendiri?”

“Apa kamu gak mau seperti yang lain? Punya keluarga, punya cinta, punya rumah untuk kembali pulang, bahagia?”

“Makanya jadi cewek jangan kebanyakan milih! Akhirnya gak ada yang dapat kan?”

“Hahahaha kasian umur udah segitu belum nikah. Gak laku?”

“Yaelah, nikah kali. Nunggu apa lagi sih? Keburu bendera kuning ntar!”


Kesel iya.

Pen marah iya.

Tapi yang ada Danish hanya menghembuskan nafas panjang, tersenyum, bahagia, santuy. Tidak jarang kalimat kalimat itu yang terlontar setiap kali orang-orang ketemu dia. Ya, namanya Danish ( Danisha Awaliya Syahputri), 30 tahun, seorang perempuan yang belum mempunyai pasangan untuk menikah. Kenapa Danish gak menikah? Apa iya karena pemilih? Apa karena Danish belum siap berkomitmen? Apa karena Danish trauma? Atau?? Dll... 


Nyatanya..

Menikah adalah impian Danish. Menikah sudah masuk list cita-cita yang ingin sekali Danish segerakan. Bukan tanggung-tanggung, target menikahnya di umur 24-25 tahun. Tapi meleset di angka ke-30 pun belum juga terwujud. Kasian? Iya. Menurut mereka yang tidak tau apa-apa tentangnya. 


Jika saja sebentar saja yang berucap demikian menjadi Danish dan menjalani segala kisah hidupnya, mungkin akan mengerti. “Bukannya mauku begini, aku udah usaha, aku udah coba. Bukan sekali, tapi berulang kali. Kuulangin ya BERULANG KALI! Tapi apa???? Omong kosong semua!” Pernah dia emosi dan berkata demikian ketika sobat dekatnya, Annisa mulai menanyakan hal tersebut juga. Saat itu Annisa sudah memiliki 2 anak yang lucu dan menggemaskan. Yang satu sudah masuk SD kelas 2, dan anak kedua sekolah TK. Dalam hati Danish pun berkata “bahkan, sobat yang dari dulu kenal aku aja malah gak ngerti gimana perasaanku.”


Andai...

Kata yang tidak pernah ingin keluar dari mulut Danish. Kenapa? Karena harapan hanya sebuah harapan. Hampa. 

Yaa,, andai saja kisah cinta itu semanis drama korea. Andai saja segala masalah yang selama ini jadi pemutus hubungannya bisa diselesaikan dengan happy ending seperti di drama korea, mungkin semuanya tidak akan seperti sekarang. Mungkin Danish bisa “bahagia” seperti orang-orang bilang itu. Ah, lagi-lagi hanya berandai. “Jegeerrr!!” Suara gledek di luar rumah menyadarkan dia dari lamuan per-andai-annya. Refleks Danish melempar hape dan dia menyembunyikan wajahnya di balik selimut. Untung saja saat itu hape terlempar di kasur, coba kalo di lantai, bakal ngomong gini hapenya “ASTAGFIRULLAH HALADZIM KAMU BERDOSA BANGET!” 


Lagi-lagi Danish bergumam sendirian, ya sendiri. Siapa lagi yang bisa diajak ngobrol selarut ini selain diri sendiri? Playlist ost. It’s Okay That’s Love masih melantun di hapenya, padahal waktu sudah tak pagi lagi, saat itu sudah pkl 22.33 WIB. Tidak biasanya juga Danish masih terjaga, biasanya pkl 21.00 WIB sudah berada di alam mimpi. Tapi kali ini, mungkin ada yang terlintas di pikirannya. Lagi-lagi, hubungan yang awalnya punya titik terang sekali lagi gagal. Sekali lagi, dia merasa mengecewakan kedua orang tuanya, terlebih dirinya sendiri. Hubungan yang sudah membuat Danish sedikit meredam egonya, dan juga sedikit mengalah untuk “oke kita coba” dan berharap ini yang terakhir. Dan ya, berakhir dengan hasil yang sama, masalah yang sama, dan penyelesaian yang sama. Jangan tanya gimana perasaannya, cukup tau di malam yang selarut itu dia masih terjaga saja sudah menjelaskan semuanya.


Menyibukkan diri adalah jalan ninja Danish untuk mengalihkan segala hal-hal yang tidak perlu dipikirkan. Danish percaya, tidak ada ujian yang lebih berat kecuali Allah bener-bener sayang. Dan setiap manusia tentu diciptakan berpasangan, gak peduli kapan dipertemukan, semua akan hadir di waktu yang tepat. Danish pun yakin bahagianya bisa di dapat dari mana saja. Dan urusan menikah, jodoh, keluarga yang selalu ada, dan rumah untuk pulang, akan datang di waktu yang tepat. Dia yakin, hadiah besar sudah menunggunya di depan. Hanya saja, harus selalu “SABAR”. Biar semuanya Allah yang ambil alih. Sekali lagi, berharap ke manusia itu gak akan ada gunanya, yang ada kita hanya kecewa. 

Komentar

Postingan Populer