Sepotong Kisah Gladys

Ada satu pria (selain saudara dan bokap) yang sama sekali gak pantas dicemburuin keberadaannya dalam kisahku. Sebut saja Gladys, tentu ini bukan nama sebenarnya tapi nama samaran yang sengaja disamarkan untuk kenyamanan tokoh utama di cerita ini 😁

Namanya Gladys, jejaka yang sudah aku kenal dari SD (kebetulan SD kita sebelahan),SMP satu kelas dan mulai dari sinilah beragam kisah terjadi.

Dia, temen yang dengan santainya nempelin permen karet bekas di rambut princess dan cuma nyengir-nyengir tanpa dosa😒 alhasil rambut saya yang terkena permen karet itu mesti dipotong pendek karena gak mungkin ngelepasin!😓 Ya, kebayang kan bagaimana rambut yang lain panjang dan ada komunitas kecil yang rambutnya pendek kayak lakik! Ulah dia itu 😡

Mungkin dia sangat sangat sadar terkadang aku menghindari telponnya. Karena terkadang bosaann denger cerita dy tentang wanita itu, dan dia tau itu. Aku sama temenku yang biasa jadi tempat curhat si Gladys sama-sama bosan yang sudah melebihi ambang batas 😅 Maaf ya dys, aku terlalu jujur loh.

Dia teman yang kalo telponan sama dia kita yang harus ngingetin udah berapa lama. Kalo tidak, sampai tahun baruan pun bisa dia ceritaaaaaa panjang lebar gak mau berentiiiiiii

Dia juga teman yang sangat sadar kalo terkadang aku terlalu kasar sama dia. Kata-kata seperti "ih, muyaaakkk,  "kalo bahas itu lagi kumatikan telpon","bodoh", "gile" dll gak akan pernah lepas dari mulutku kalo lagi telponan sama dia.

Dia temen yang seangkatan, lahir di tahun yang sama tapi duluan aku, namun tetap akan selalu ngotot minta dipanggil "abang" 😌

Dia temen yang kalo telpon dominan bilang "coba kalo abang telpon tu langsung diangkat. Susahnya ngubungi km ini 😒" Ya karena kalo ngomong sama kamu itu harus dalam keadaan tidak sedang ngapa-ngapain dan mood sedang berada dalam kondisi stabil.

Dia temen yang aku peringatkan kalo punya istri nanti carilah yang ngerti hubungan kita seperti apa. Aku gak mau dicemburuin sama istri orang. 😅

Akhir-akhir ini dia sedang mempersiapkan pernikahan. Ya, memang bukan dengan wanita yang dia puja-puja dari SMP. Bukan pula wanita yang membuat dia gak berani ngomong padahal aku sudah kasih kebebasan buat ngomong berdua. Yang sekarang terkadang masih labil, masih perlu dikasih waktu dan pemahaman yang kuat. Ini lagi yang sekarang terkadang jadi bahan curhatan dia ketika telponan. Namun, wanita ini sekiranya mampu memahami dia. Karena ya yang mau juga mereka berdua.

Dia teman jejaka yang siapapun gak boleh cemburu sama dia. Sampai-sampai pas dia balik kampung awal puasa kemaren mau main ke rumah dan aku bilang "aku kerja, trus paling kumpul-kumpul sama teman yang lain" dan jawabnya "Ya ampun Si, aku cuma mau liat muka kamu aja. Kalo kupanggil tengoklah keluar itu udah cukup. Selebihnya aku lempar bom ke rumahmu" kaaannn dia tetap aja begituu 😒

Ya memang begitu, hubungan pertemanan jarak jauh ini sampai kapanpun maunya begini aja. Gak usah baper ketika aku lagi males angkat telpon, lagi malas ngomong dan lagi malas denger ceritanya tentang yang gak jelas dulu. 😅

Semoga rencana yang sudah disusun dengan rapi di-acc sama Dia ya Dys. Belajar sabar dan khusnudzon. Sudah tau konsep kehidupan dll itu seperti apa. Akupun yang terkadang sok bijak menanggapi curhatanmu masih sedang dalam pembelajaran. Semoga dia memang jodohmu, biar gak ribet lagi cari yang lain 😂 pertahanin dan sabar. Cewek dasarnya sama aja, yang berbeda pembawaannya aja.

Gudluck Gladys 😉

Komentar

Postingan Populer