Kita yang Unik

Ada yang selalu bertanya " kenapa kita lebih mudah mengingat keburukan seseorang? Sedangkan segala kebaikannya seakan tertutup jauuuhh di belakang?" Ini memang sudah lama sih. Kan sudah ada pribahasanya juga "karena nila setitik, rusak susu sebelanga" Intinya keburukan yang dikoar-koarkan orang lain dan dilakukan oleh seseorang itu semacam "racun", mau banyak mau sedikit namanya tetap racun, mencemari sesuatu yang sudah bersih, bisa jadi juga mematikan.

Pola pikir kita sebagai manusia juga unik, bisa jadi kesalahan orang itu seperti kehilangan koneksi internet utk akses GPS di hutan, mana sempat berpikir atau mengingat jalan pulang, yang ada di pikiran cuma "aku tersesat 😱".

Menurutku, sebenarnya memang konsep pemikiran kita manusia yang selalu fokus pada kesalahan dan segala macam rasa sakit. At the moment aja memang, tapi di momen begini, segala kebaikan dan rasa bahagia itu hilang. Seiring waktu kemungkinan untuk kembali "biasa aja" menyeimbangkan rasa sakit dan bahagianya berpeluang besar. Asal jangan keterusan fokus pada masalah.

Sebagai reminder buat diri sendiri aja, dengan pola pikir begini kita harus menjauhi apa yang menbuat orang sakit. Ya hidup sesuai kemampuan kita saja. Jika tak bisa membuat orang lain bahagia, setidaknya jangan tinggalkan kesan menyakitkan.


Komentar

Postingan Populer