Ceritaku Tanpa Judul

Setelah sekian lama gak nulis, akhirnya hari ini aku coba nulis lagi. Yup, tadi udah tulisan pertamaku hari ini, kisah tentang 3 orang cewek cantik yang sedikit geser otaknya (kadang), terlihat manis tapi sebenernya gila. :D
Nah, kali ini aku mau cerita tentang aku sendiri. Ya, sejenis curhat lah yaaa.. 

Di mulai dengan kisah sedih dulu. Desember 2014 kemaren (kalo gak salah tanggal 23), hubungan LDR berakhir. Bukan, bukan karena jenuh dengan jarak, bukan karena ada orang ketiga, bukan karena kita, tapi karena sesuatu yang memang mengharuskan kita buat "udahan" aja. Sakit sih emang, bukan cuma sebulan dua bulan jalaninnya, tapi sudah dalam itungan tahun. Walaupun ini bukan kata "udahan" yang pertama, tapi ini sepertinya menjadi yang terakhir. Itu artinya kita bener-bener "udahan". Dibilang sayang, ya dua-duanya sayang, dua-duanya sama-sama sakit seperti ini. Tapi kalo kata Raisa " Mau dikatakan apa lagi, kita tak akan pernah satu.....". 
Beberapa bulan berlalu, dia kembali datang, kembali menyapa "apa kabar" di chat inbox fb setelah semua kontakku dihapus (Mungkin menghapus kontak menjadi solusi terbaik untuk melupakan baginya). Kamipun berbalas chat, saling becanda, dan entahlah sama-sama punya perasaan bahagia. Dia bilang sudah punya pacar, tapi hati masih sama yang lama. Ah, pikirku, itu problemmu. Terlalu cepat mencari pengganti biar gak dikatain "galau", cuma buat jaga gengsi. 
Terakhir dia kembali menghubungi pas malam Jum'at kemaren, dan sepertinya aku harus tegas mengakhiri semuanya. Ya, harus berakhir, harus disudahi, karena gak bisa dipungkiri juga sih ngobrol sama dia, masing-masing dari kami merasa nyaman. Tapi aku gak mau egois, sudah cukup semuanya. Kita bener-bener harus melangkah di jalur masing-masing.

Masalah mantan kekasih dan LDR pun selesai.
Selanjutnya, aku berkomitmen untuk "SAY NO TO PACARAN". Kenapa? Karena udah capek main-main, udah capek pacaran lama tapi belum berhasil (yaelah jadi curhat). Sekarang, lebih mencoba untuk menjalani konsep yang ada "Memperbaiki diri untuk memperbaiki jodoh", ya,,,sekarang gak mau pacaran, menunggu yang serius ajaaa... :P. Dan perjalanan LDR dengan jodohpun dimulai. Kali ini beda, LDR dengan yang sudah disiapkan oleh Tuhan, di luar sana yang entah dimana, mukanya, rumahnya, dan orangnya dimana aku juga gak tau.

Komitmen ini sudah berjalan, dan sedang dinikmati. Next problem berada pada ibuku. Do you know guys? Emak gue kepingin banget punya mantu, gendong cucu. Yassalaaamm -_-
Banyak banget kode-kode yang disampaikan secara langsung atau tak langsung. Sebenarnya kode-kodean itu dan khayalan-khayalan ibuku dan ayahku telah terjadi pas masih kuliah. Iya, kadang kalo ditelpon ngomongin cucu lah, apalah, sampe-sampe pas ada baju bayi yang unyu maksimal si emak komen gini "simpan nih bajunya lucu, buat anak kamu". Dan heeeiiii,,,disaat orang LDR kayak aku gini, dikode-kodein kayak gitu,,tau kan yaaa sakitnya dimanaaa???? Tau kaaaaannn???? Nah, ya itu, sakitnya di situuuuuu....
Sampe-sampe si emak ini semangat banget ngenalin sama anak temennya, ngasih tau "eh ada yang ganteng nih",dll. Ya, beliau sepertinya haus dengan kehadiran mantu, dan aku bisa apaah? ('-')9

Sempat kepikiran sih, kira-kira aku lagi LDR sama siapa ya? Apakah sama temen SD,SMP,SMA,kuliah, kerja, atau orang yang belum pernah aku temuin sebelumnya. Dia deket sama aku kah atau orang jauh?
Buat yang lagi LDRan sama aku, pliiiss kalo bisa ke akunya lari ya,,,jangan jalan santai, dan jangan keseringan mampir, capek sih memang, mungkin jalannya terlalu jauh. Tapi tetap semangat ya, kasian calon mertuamu disini, kangen banget pengen liat kamu. Aku udah komit loh gak mau pacaran, nungguin kamu aja yang datang. :)


Sekian curcol tengah hari di hari Selasa ini.
Terima kasih buat yang baca yaaa...
Semoga ada manfaatnya :D

Komentar

Postingan Populer